AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) - Jenis
kejahatan yang mungkin tidak baru namun jarang terdengar yang
melibatkan laki-laki memakai kostum Muslimah bercadar atau memakai burka
telah
membuat kaum Muslimin yang menjadi minoritas di Philadhelpia,
Amerika Serikat (AS) kaget dan khawatir. Menyebabkan kekhawatiran
meningkatnya islamophobia dan stigma negatif terhadap agama Islam
terkhusus Muslimah dalam hal ini.
"Ini membuat saya sedih bahwa mereka akan menggambarkan agama kita
dengan cara ini," kata Keziah Ridgeway, seorang guru di akademi Al-Aqsa
di Philadelpia, kepada NewsWork pada hari Jum'at (27/4/2012).
Para penjahat memanfaatkan pakaian Muslimah untuk melakukan aksi
kriminal, seperti mencuri dengan masuk ke toko-toko menggunakan cadar
sehingga dia akan dianggap sebagai Muslimah. Maka ketika itu pemilik
toko akan menyalahkan Muslimah bercadar yang telah mencuri dan
menyebarkan stigma negatif di kalangan masyarakat AS.
"Kalian tidak dapat melihat wajahnya dan sehingga kalian tidak
mengetahui siapa yang datang ke toko kalian. Ini benar-benar membuat
kesulitan bagi wanita Muslim, apakah kalian menutup wajah kalian maupun
kalian menutup kepala kalian," kata Ridgeway.
Tindak kejahatan dengan menyamar sebagai Muslimah bercadar baru
diketahui pada Maret lalu, ketika dua tersangka perampok mengenakan
pakaian Muslimah merampok cabang Bank Sovereign di 8310 Stenton Avenue.
Para perampok itu diyakini juga telah merampok Bank Wells Fargo yang
terletak di 700 Adams Avenue pada awal April ini dengan pakaian yang
sama.
"Ini meningkatkan kekhawatiran di lingkungan kami," kata Dewan kota Curtis Jones kepada Philadelphia Tribune pada Kamis (26/4).
"Ini mengkhawatirkan saya karena ada banyak kesalahpahaman tentang Islam dan pakaian yang mereka kenakan," tambahnya.
Penjahat pengecut yang menyamar sebagai Muslimah telah menyebabkan
meningkatnya kecurigaan terhadap Muslimah jika pergi ke tempat-tempat
umum terutama toko-toko perbelanjaan. Mereka (muslimah) dipaksa
memberitahu identitas mereka sebelum mereka pergi ke tempat-tempat
bisnis yang berbeda.
Salah satunya menimpa Aishia Muhammad, ia pernah pergi ke sebuah toko
untuk membeli pakaian atau sepatu dan ia diikuti orang-orang di sekitar
toko. "Jika saya pergi ke sebuah toko, untuk membeli pakaian atau
sepatu, pasti ada banyak mengikuti saya di sekitar toko," katanya.
(siraaj/arrahmah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar